Upah dan Pelayanan “Hukum Pelayanan”

Renungan Harian TRUTH
Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. (1Kor. 9:18)

Dalam pernyataan Rasul Paulus ini ada suatu hukum pelayanan yang sangat luar biasa, yang membuat pelayanan kepada Tuhan bermutu sangat tinggi. Paulus hendak mengajarkan kepada semua jemaat suatu hukum pelayanan yang telah dikenakan dalam hidupnya tersebut: Pelayanan bukan usaha untuk mencari atau mendapatkan upah. Upah tidak boleh menjadi dorongan pelayanan.

Tentu upah yang dimaksud Paulus di sini adalah haknya sebagai pemberita Injil: nafkah yang dapat diperoleh dari jemaat seperti yang dikemukakan dalam tulisannya: “… Seorang pekerja patut mendapat upahnya” (1Tim. 5:18). Memang seorang pekerja injil patut hidup dari pelayanannya, tetapi itu tidak menjadi suatu hukum yang mutlak harus dipenuhi. Paulus sendiri berusaha untuk tidak menjadi beban dan batu sandungan bagi jemaat. Ia berusaha dengan tangannya sendiri mencari nafkah guna kehidupan sehari-hari dan biaya pelayanannya, bahkan ongkos pelayanan pekerja yang lain (Kis. 18:2–3; 1Kor. 4:12). Bisa dibayangkan betapa sulit kehidupan hamba Tuhan ini, tetapi ia tidak pernah mengeluh dan menuntut kehidupan yang layak dari jemaat yang dilayani. Dalam pernyataannya, ia berkata, “Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.” (Kis 20:33)

Hukum pelayanan ini juga sebenarnya hukum kehidupan yang harus dan pasti dapat dikenakan dalam kehidupan semua orang percaya, bukan monopoli Paulus dan orang-orang tertentu yang memiliki karunia khusus. Untuk bisa mengenakan hukum ini, seseorang tidak harus memiliki karunia ekstra, karena itu tidak mustahil. Anak Tuhan harus dalam integritas tinggi mengenakan kebenaran ini.

Ini disebut sebagai hukum, karena standar inilah yang seharusnya menjadi standar ideal. Hukum pelayanan dan kehidupan ini adalah standar normal setiap anak Tuhan. Menjadi kebahagiaan yang luar biasa kalau seseorang dapat mengenakannya. Sangat disayangkan kalau dewasa ini banyak orang Kristen tidak pernah mengenal kebenaran yang indah seperti ini, sebab semangat komersial telah menembus dan mewarnai kehidupan hamba-hamba Tuhan di gereja sehingga merusak seluruh kehidupan jemaat.

Seorang pendeta besar atau seorang yang dianggap diurapi Tuhan dan berprestasi dalam pelayanan bukan jaminan dirinya selalu mengajarkan kebenaran Alkitab yang murni.