TIDAK HARUS FULL-TIMER



Baca:  1 Timotius 4:1-16

"Latihlah dirimu beribadah."  1 Timotius 4:7b









       Olah raga sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup banyak orang, terutama sekali bagi mereka yang hidup di kota-kota besar di mana sarana dan prasarana olahraga tersedia:  fitness centre, kolam renang, lapangan tenis, futsal dan sebagainya.  Bahkan orang rela merogoh kocek berapa pun besarnya demi berolah raga, menyadari bahwa kesehatan mahal harganya.  Kalau sudah mengalami sakit, biaya yang kita butuhkan akan jauh lebih mahal, karena itu kita berusaha menjaga kesehatan tubuh, dan salah satunya dengan berolah raga.  Namun yang perlu kita perhatikan adalah:  "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."  (1 Timotius 4:8).  Jika latihan badani itu penting walaupun terbatas gunanya, terlebih-lebih latihan rohani (ibadah) yang jauh lebih penting, karena mengandung janji untuk hidup saat ini maupun yang akan datang.  Ibadah meliputi doa pribadi, berjemaat di gereja lokal, dan terlibat dalam pelayanan.  Tanpa kesungguhan menjalankan ibadah kita tidak akan mendatangkan hasil apa-apa dan hidup kita pun tidak akan mengalami perubahan.

     Untuk menikmati kebaikan dan pertolongan Tuhan kita harus melatih kerohanian kita:  membangun persekutuan yang karib denganNya setiap waktu melalui doa, perenungan firman, tidak menjauhkan diri dari pertemuan ibadah, serta memiliki roh yang terus menyala-nyala dalam melayani pekerjaan Tuhan.  Untuk melakukan hal itu semua bukan berarti kita harus mengasingkan diri dari hiruk-pikuk keramaian dunia ini, meninggalkan pekerjaan konvensional kita, dan menjadi seorang full-timer.  Rasul Paulus adalah contoh orang yang selain melayani Tuhan dengan sungguh juga bekerja sebagai pembuat tenda untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

      "Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu."  (2 Tesalonika 3:7-8).

Kita tidak dituntut menjadi full-timer, hati kitalah yang dituntut memiliki  'hati hamba', yang senantiasa taat dan beribadah kepadaNya dengan "full heart"!