KEDEWASAAN ROHANI: Rela Meninggalkan Segala Sesuatu



Baca:  Ibrani 6:1-8

"Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,"  Ibrani 6:1




       Bukti kedewasaan rohani orang Kristen adalah kesiapan meninggalkan segala sesuatu;  rela meninggalkan kehidupan lama dan hidup sebagai manusia baru.  Ada tindakan iman yaitu berani keluar dari comfort zone yang selama ini membelenggu dan enggan kita tinggalkan.

     Abraham membuat tindakan iman ketika mendapat perintah dari Tuhan:  "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;"  (Kejadian 12:1).  Lalu  "...pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya,"  (Kejadian 12:4).  Begitu juga dengan Musa:  "Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa."  (Ibrani 11:24-25).  Bangsa Israel, umat pilihan Tuhan, harus meninggalkan Mesir, berarti meninggalkan masa perbudakan di Mesir, termasuk meninggalkan segala pikiran dan kebiasaan hidup lama mereka meski di tengah perjalanan mereka seringkali mengeluh, bersungut-sungut dan berkeinginan untuk kembali.  Rasul Paulus pun bertekad kuat,  "...karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,"  (Filipi 3:8).

     Kita dikatakan dewasa rohani bila kita dengan sepenuh hati tunduk kepada pimpinan Roh kudus dan meninggalkan segala yang salah dan jahat.  Artinya kita tidak lagi berkompromi dengan segala perkara yang mendatangkan kebencian dalam hati Tuhan.  Setiap orang yang meninggalkan segala sesuatunya bagi Kristus tidak aakan pernah mengalami kerugian.  Sebaliknya ia akan memiliki pengalaman-pengalaman rohani yang luar biasa.  Mengalami iman inilah yang akan menolong kita untuk meninggalkan segala perkara yang selama ini menjadi penghalang bagi kita untuk mengikut dan melayani Tuhan dengan sepenuh hati.

Tuhan rela turun ke dunia melayani, bahkan memberikan nyawaNya bagi kita;  biarlah dengan iman kita pun memiliki kerelaan meninggalkan segalanya bagi Dia.