Tenanglah dan Jangan Takut !



Baca:  Matius 14:22-23

"Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: 'Tenanglah! Aku ini, jangan takut!'"  Matius 14:27








    Kita sudah memasuki bulan September.  Masihkah kita selalu takut dan ragu-ragu?  Mari belajar dari pengalaman murid-murid Yesus.  Dalam Injil Matius tercatat dua kali mereka mengalami ketakutan yang luar biasa diterpa angin dan ombak pada perahu mereka.

     Pertama, Matius 8:23-27.  "Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang,"  (Matius 8:24).  Waktu itu Yesus ada bersama-sama dengan mereka namun sedang tidur.  Maka segeralah mereka membangunkan Yesus untuk minta pertolongan, lalu Dia  "...menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali."  (Matius 8:26b).

     Kedua, ayat firman Tuhan yang kita baca hari ini, murid-murid tertimpa masalah yang sama.  Bedanya, Yesus sedang tidak bersama dengan mereka karena Ia  "...naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri."  (Matius 14:23).  Jadi dalam pergumulan yang berat ini mereka sepertinya harus berjuang sendirian melawan badai dan ombak tanpa penyertaan Tuhan, padahal  "Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai..."  (Matius 14:24).  Perahu yang mereka naiki telah berada jauh di tengah danau sehingga tidak mungkin meminta pertolongan kepada Yesus.  Tidaklah mengherankan mereka menjadi sangat ketakutan yang kian menjadi-jadi ketika tiba-tiba mereka melihat sesosok manusia mendekati mereka dengan berjalan di atas air.  Spontan mereka pun berteriak,  "Itu hantu!"  (Matius 14:26).  Mereka tidak menyadari bahwa yang berjalan di atas air dan mendekat kepada mereka adalah Yesus dan bukan hantu.  Kemudian Tuhan Yesus menenangkan mereka dengan berkata,  "Aku ini, jangan takut!"  (Matius 14:27).  Kata Aku ini menunjuk tentang keberadaan Yesus yang adalah manifestasi diri dari Allah sendiri, sebagaimana Tuhan menyatakan diriNya kepada Musa dengan berkata,  "AKU ADALAH AKU."  (Keluaran 3:14).  Ini adalah penegasan bahwa Dia adalah Tuhan yang sangat peduli;  Tuhan yang senantiasa hadir di tengah-tengah umatNya untuk memberi pertolongan;  Dia adalah Imanuel, Tuhan yang selalu beserta kita, bahkan penyertaanNya atas kita  "...senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:20b).


Baca:  Mazmur 116:1-19

"Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu."  Mazmur 116:7

Untuk membuktikan bahwa sosok yang berjalan di atas air itu Yesus, Petrus berseru kepadaNya,  "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air. Kata Yesus: 'Datanglah!' Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus."  (Matius 14:28-29).  Sayang, saat merasakan angin yang kencang Petrus takut dan mulai tenggelam, lalu berteriak,  "Tuhan, tolonglah aku!"  (Matius 14:30).

     Ketika menghadapi persoalan hidup yang berat seringkali kita bersikap seperti murid-murid Yesus.  Reaksi pertama kita adalah takut, kuatir dan bimbang, padahal kita tahu bahwa Tuhan sanggup menolong dan memberi jalan ke luar untuk setiap persoalan kita, tapi kita tetap saja terpengaruh situasi yang ada.  Akhirnya mata hati kita tidak lagi tertuju kepada Tuhan melainkan makin tenggelam dan larut dalam masalah, sehingga kita tidak lagi menyadari kehadiran Tuhan.  Kita berpikir bahwa Tuhan begitu jauh meninggalkan kita, padahal Ia sangat dekat, hanya sejauh doa kita.  "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu."  (Roma 10:8).  Seruan dan permohonan Petrus saat tenggelam benar-benar lahir dari pengakuan imannya kepada Yesus.  Petrus sadar bahwa di luar Tuhan ia tidak bisa berbuat apa-apa, kekuatannya sangat terbatas.  Satu-satunya Pribadi yang sanggup menolongnya hanyalah Tuhan Yesus.

     Di segala keadaan, bukan hanya saat-saat sukar dan bermasalah, seharusnya mata hati kita terus tertuju kepada Tuhan dan firmanNya.  Jangan sampai situasi di sekitar kita membelokkan iman dan pengharapan kita kepada Tuhan.  Ketika kita mulai terpengaruh, rasa takut dan bimbang menguasai hati dan pikiran kita sehingga iman dan firman yang ada di dalam diri kita tidak dapat berfungsi secara efektif.  Sebaliknya ketika mata rohani kita tetap fokus dan kita bergantung penuh kepada Yesus kita akan dimampukan untuk terus berjalan di atas 'air', melewati angin dan badai kehidupan.  Karena itu bangunlah kekariban denganNya dan renungkan firmanNya setiap hari supaya iman kita makin kuat.

Jangan pernah merasa sendiri dalam menjalani hidup ini, ada Tuhan yang selalu menyertai kita;  dengan suaraNya yang lembut Ia selalu mengingatkan,  "Aku ini, jangan takut!"